Peran Industri Pertahanan Dalam Meningkatkan Kemanan Maritim Guna Mendorong Visi Indonesia Sebagai Poros Maritim Dunia

Tyan Hidayatus Sholihah(1), Dangan Waluyo(2), Jupriyanto Jupriyanto(3), Tri Guntoro Sukarno Putro(4),


(1) Universitas Pertahanan Republik Indonesia
(2) Universitas Pertahanan Republik Indonesia
(3) Universitas Pertahanan Republik Indonesia
(4) Universitas Pertahanan Republik Indonesia
Corresponding Author

Abstract


Indonesia merupakan negara maritim terbesar di dunia dengan potensi ekonomi maritim mencapai 1.338 miliar dollar AS per tahun. Hal ini membuat Indonesia tidak lepas dari berbagai ancaman militer maupun non militer. Beberapa ancaman ini membuat kondisi keamanan Indonesia yang menjadi tidak stabil dan mengganggu upaya Indonesia dalam mewujudkan misi sebagai ”poros maritim dunia”. Potensi ancaman tersebut membutuhkan pertahanan negara yang kuat yang dapat mencakup seluruh wilayah secara maksimal. Sehingga diperlukan lembaga atau instansi yang bertujuan menjaga keamanan dan pertahanan maritim negara. Badan Keamanan Laut (Bakamla) RI merupakan lembaga yang bertugas melakukan patroli keamanan dan keselamatan diwilayah yurisdriksi Indonesia. Namun saat ini kebutuhan kapal patroli Bakamla masih jauh dari ideal. Oleh karena itu dalam paper ini akan dibahas penyebab dari potensi ancaman keamanan maritim Indonesia dilihat dengan perspektif sytem thinking, serta bagaimana pengadaan alutsiskamla mempengaruhi keamanan maritim Indonesia. Penelitian ini menggunakan metode penelitian deskriptif dan kuantitatif untuk memahami ancaman keamanan maritim Indonesia dampak dari pengadaan alutsiskamla berupa kapal patroli. Hasil penelitian menunjukkan bahwa penyebab potensi ancaman keamanan maritim Indonesia adalah kurang optimlanya kapal patroli Bakamla yang hanya memenuhi 53% kebutuhan kapal ideal, yang berdampak pada cakupan patroli area yaitu 51% dari total luas perairan dan yurisdiksi Indonesia. Langkah solutif untuk meningkatkan infrastruktur Bakamla adalah pengadaan kapal patroli baru. Solusi ini terbukti efektik karena berdasarkan perhitungan Internal Strategic Factor Analysis Summary (IFAS) dan Enternal Strategic Factor Analysis Summary (EFAS) setelah dilakukan SWOT, edua faktor strategis, baik internal maupun eksternal, memiliki nilai solusi yang lebih tinggi secara total daripada ancaman keamanan maritim, yaitu faktor internal 4.1818 dibanding 4.52173 dan faktor internal yaitu 3.975 dibanding 4.225.


Keywords


Analsisi SWOT, Bakamla, Industri Pertahanan Maritim, Kapal Patroli, Keamanan Maritim Indonesia, Poros Maritim Dunia, System Thinking

References


Apriyanto, I. N. P. (2022). Analisis Peranan Direktorat Penelitian dan Pengembangan Bakamla RI dalam Pengadaan Kapal Patroli Melalui Model Triple Helix. Jurnal Lemhannas RI. Volume 10 No 3, pp. 39–50.

Bagus, I. G.A., Perwita, A.B. 2016. Maritime Security in the Indo-Pacific. Yogyakarta: Graha Ilmu.

BPK RI. 1996. Undang-Undang (UU) Tentang Perairan Indonesia. Indonesia: LN. 1996, LL SETNEG: 19 HLM.

Bueger, C. (2015). What Is Maritime Security?. Forth coming in Marine Policy. (53), Hlm: 159-164.

Grove, E. (1990). The Future of Sea Power.Routledge, ISBN: 1000371131, 9781000371130.

Kemenko Kemaritiman. 2017. Kebijakan Kelautan Indonesia Peraturan Presiden. Indonesia.

Kementerian Pertahanan RI. (2008). Buku Putih Pertahanan Indonesia 2008.

Klein, N. 2011. Maritime Security and the Law of the Sea. Oxford: University Press.

Laode M. Fathun. (2017), Kebijakan Geopolitik Poros Maritim di Era Jokowi dalam Filosofi Frame Ideologis, Jurnal PIR, Vol. 1 (2), Hlm: 136.

Laporan Kinerja 2023 BAKAMLA RI

Lathif & Suhirwan. 2021. Rekonstruksi Penguatan Bakamla dalam Pembangunan Keamanan Laut Nasional. Jurnal Defendonesia 5(2): 24-32.

Latisha, T., & Triadi, I. (2024). Efektivitas Konsep Keamanan Maritim dalam Menangani Illegal Fishing Di Perairan Indonesia Untuk Mendorong Visi Poros Maritim Dunia. Jurnal Hukum dan Kewarganegaraan. Vol 4 No 1 Tahun 2024.

Manullang, A.J (2023). Mendorong Upaya Peningkatan Keamanan Maritim ASEAN: Kepemimpinan Indonesia dalam ASEAN Coast Guard Forum. Jurnal Hubungan Luar Negeri Vol. 8 No. 2.

Metro TV News. (2014). Jokowi: Ada Lima Pilar Wujudkan Poros Maritim Dunia. Diakses pada 26 Juni 2024, dari http://ekonomi.metrotvnews.com/read/2014/11/13/318161/jokowi-ada-5-pilar-wujudkan-poros-maritim-dunia.

Mudric, Miso. 2016. “Maritime Security: Editorial Note.” CIRR Jurnal Online Edition 75.

Rahman, C. 2009. Concept of Maritime Security. New Zealand: Centre for Strategic Studies

Rahman, Chris. 2009. “Concept of Maritime Security.” New Zealand: Centre for Strategic Studies.

Septarina, M. (2014). Sengketa-Sengketa Perbatasan di Wilayah Darat Indonesia. Al-Adl: Jurnal Hukum, 6(11): 1-8.

Suhirwan, et al. (2021). National Defense Strategy. CV. Aksara Global Akademia.

Tian, N., Lopes da Silva, D., Liang, X., Scarazzato, L. (2024). Trenda in World Military Expenditure, 2023. SIPRI Fact Sheet. https://www.sipri.org/sites/default/files/2024-04/2404_fs_milex_2023.pdf.

Winarno, Budi. 2008. Isu-Isu Keamanan Strategis Dalam Kawasan ASEAN. Jakarta: P2P-LIPI.


Full Text: PDF

Article Metrics

Abstract View : 36 times
PDF Download : 18 times

DOI: 10.57235/aurelia.v4i2.5115

Refbacks

  • There are currently no refbacks.


Copyright (c) 2025 Tyan Hidayatus Sholihah, Dangan Waluyo, Jupriyanto Jupriyanto, Tri Guntoro Sukarno Putro

Creative Commons License
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-NonCommercial 4.0 International License.