Membangun Diplomasi Pertahanan Indonesia pada Masa Perang Dingin dibawah Kepemimpinan Presiden Soekarno
Abstract
Artikel ini membahas pembangunan dan kekuatan diplomasi pertahanan Indonesia selama masa Perang Dingin, dengan fokus pada upaya Indonesia dalam membangun kapabilitas pertahanan dan mempertahankan kedaulatan nasional di tengah dinamika geopolitik global. Sebagai negara kepulauan terbesar keempat di dunia, Indonesia menghadapi tantangan kompleks dalam pembinaan teritorial dan pertahanan. Artikel ini mengkaji bagaimana Indonesia, di bawah kepemimpinan Presiden Soekarno, memanfaatkan kebijakan luar negeri bebas aktif untuk menjalin hubungan dengan kedua blok, baik Blok Barat maupun Blok Timur, tanpa terikat pada salah satu pihak. Diplomasi pertahanan Indonesia pada masa ini ditandai dengan kerjasama militer serta pembelian alutsista, Selain itu, misi-misi militer seperti Misi Yani menunjukkan fleksibilitas Indonesia dalam menjalin kerjasama pertahanan dengan berbagai negara, tanpa memandang blok politik. Meskipun terminologi "diplomasi pertahanan" baru muncul pasca-Perang Dingin, praktiknya telah dilakukan Indonesia sejak era 1950-an melalui pengiriman atase militer dan perwira TNI untuk pendidikan di luar negeri. Artikel ini menyimpulkan bahwa diplomasi pertahanan Indonesia pada masa Perang Dingin berhasil menciptakan posisi tawar yang kuat di panggung internasional, meskipun menghadapi tantangan dari negara-negara yang tidak mendukung kemerdekaan Indonesia. Keberhasilan ini didukung oleh integrasi kekuatan militer dan non-militer, serta komitmen pada prinsip pertahanan semesta yang melibatkan seluruh rakyat dan sumber daya nasional.
Keywords
Full Text:
PDFReferences
A.Yani, Ibu. (1981). AHMAD YANI Sebuah Kenang-Kenangan. P.T. Jayakarta Agung Offset.
Budi Prasetyo, Triyoga. dkk. (2014) Diplomasi Pertahanan Sebagai Bagian Dari Diplomasi Total RI. Jurnal Pertahanan, (4), 2.
Dinas Sejarah Angkatan Darat. (2013). Achmad Yani Prajurit Patriot Sejati. CV. IDHAR BANDUNG
Frega Wenas Inkiriwang, diwawancarai oleh M. Ismail Mangkusubroto, 24 Agustus 2022, Kodim 0502/Jakarta Utara.
Markas Besar Tentara Nasional Indonesia, “Tanggapan Atas Analisis dan Evaluasi Hukum Dalam Rangka Penguatan Sistem Pertahanan Negara”, Badan Pembinaan Hukum TNI (September 2016) internet, 13 Juli 2019, www.bphn.go.id
Sabir, M. (1987). Politik Bebas Aktif. CV Haji Masagung.
Samsul Bahari, diwawancarai oleh M. Ismail Mangkusubroto, 12 Oktober 2022, Kementerian Pertahanan Indonesia.
Supriyanto, Makmur. (2014). Tentang Ilmu Pertahanan Yayasan Pustaka Obor Indonesia.
DOI: https://doi.org/10.57235/aurelia.v4i1.5639
Refbacks
- There are currently no refbacks.
Copyright (c) 2025 Muhammad Ismail Mangkusubroto

This work is licensed under a Creative Commons Attribution-NonCommercial 4.0 International License.

This work is licensed under a Creative Commons Attribution-NonCommercial 4.0 International License.