Dengke Simudur-Udur (Suatu Tinjauan Dogmatis Terhadap Pemahaman Masyarakat Desa Harianja Tentang Dengke Simudur-udur Sebagai Simbol Pemberian Berkat, Serta Relevansinya Bagi Jemaat HKI Harianja)

(1) Sekolah Tinggi Teologi Abdi Sabda Medan
(2) Sekolah Tinggi Teologi Abdi Sabda Medan

Abstract
Penelitian ini bertujuan untuk meninjau pemahaman masyarakat desa Harianja terhadap dengke simudur-udur sebagai simbol pemberian berkat dalam perspektif dogmatis. Metode yang digunakan dalam penelitian adalah kualitatif melalui wawancara serta kuantitatif dengan angket. Hasil penelitian menunjukkan bahwa masyarakat masih memaknai dengke simudur-udur sebagai berkat secara harfiah, meskipun dalam ajaran Kristen sudah jelas disebutkan hanya Tuhan yang menjadi sumber berkat. Oleh karena itu, dengke simudur-udur sebaiknya dipahami sebagai simbol doa dan harapan dalam adat, serta sebagai media dalam memohon berkat dari Allah, tanpa dikaitkan dengan kekuatan mistis. Gereja berperan penting dalam memberikan pemahaman teologis agar adat tetap selaras dengan iman Kristen.
Keywords
References
Barth, C, 2004, Theologia Perjanjian Lama 1, Jakarta: Gunung Mulia.
Gardjito, Murdijati, dkk, 2020 Kuliner Sumatera Utara: Harmoni Rasa Diterpa Alunan Gondang dalam Indahnya Alam Semesta. Jakarta: Gramedia Pustaka Utama.
Lase, Pieter, 2004, Mengenal Kehendak Allah, Yogyakarta: Andi.
Luther, Matin, 2011, Katekismus Besar. Jakarta: Gunung Mulia.
Lutheran Heritage Foundation, 2020 Landasan Iman Kristen dengan Penjelasannya Jakarta Timur: Lutheran Heritage Foundation.
Marbun, M. A. & Idris M. T. Hutapea, 2008 Kamus Budaya Batak Toba. Jakarta Timur: Balai Pustaka.
Panjaitan HR, & Beresman Nahampun (ed), 2017, Dipilih untuk Diutus: Buku Kenangan 90 Tahun HKI. Pematang Siantar: Kantor Pusat HKI.
Pasaribu, Rudolf H, 2001, Iman Kristen (Pelik), Jakarta: Atalya Rileni Pasaribu.
Prince, Derek, 2008, Berkat dan Kutuk, Yogyakarta: ANDI.
Pucuk Pimpinan, 2005, HKI Huria Kristen Indonesia: Tata Gereja 2005. Pematang Siantar: Huria Kristen Indonesia.
Sagala, Mangapul, 2008, Injil dan Adat Batak. Medan: Bina Dunia.
Situmorang, Jonar T. H, 2021 Asal-usul, Silsilah dan Tradisi Budaya Batak Toba. Yogyakarta: Cahaya Harapan.
Woo Ho, Ro, 2015, Siapakah Kristus? Yogyakarta: Andi.
Vergouwen, JC, 2004, Masyarakat dan Hukum Batak Toba. Yogyakarta: LKiS.
Sibarani, Friman, dkk, 2014, Tumbuh Berbuah. Pematang Siantar: Kantor Pusat HKI.
Sumber jurnal:
Manalu, Y. (2019). Pergeseran nilai dalam tradisi adat Batak Toba: Sebuah kajian budaya. Jurnal Ilmu Sosial dan Humaniora, 5(1), 45–58.
Simanjuntak, R. (2017). Simbolisasi makanan dalam adat Batak Toba dan relevansinya dalam upacara adat. Medan: Universitas Sumatera Utara.
Sitompul, Roswita. (2020) Implementasi Undang-undang Perkawinan No. 1 Tahun 1974 dalam Pemberian Dekke Simudur-udur Erat pada Masyarakat Batak Toba. Junal Mercatoria, 13 (1).
Sitorus, M. (2020). Makna sosial dalam tradisi kuliner Batak Toba. Jurnal Antropologi Nusantara, 8(2), 112–125.
Sumber Internet:
Kamus Bahasa Batak Online Terbaru, diakses dari https://www.kamusbatak.com/kamus?teks=udur&bahasa=batak&submit=, pada Selasa, 11 Februari 2024, pukul 22.14 WIB.
Article Metrics
Abstract View

DOI: 10.57235/jahe.v2i1.5902
Refbacks
- There are currently no refbacks.
Copyright (c) 2025 Exael Samuel Harianja, Pardomuan Munthe

This work is licensed under a Creative Commons Attribution-NonCommercial 4.0 International License.