Pengaruh Edukasi Sebaya Terhadap Pengetahuan Orang Tua Balita Dalam Pemanfaatan Daun Kelor Untuk Pencegahan Stunting di Wilayah Kerja Puskesmas Karang Anyar Tahun 2024

Chindy Wandini(1), Yuli Lestari(2), Dewi Yuliana(3),


(1) Universitas Mitra Indonesia
(2) Universitas Mitra Indonesia
(3) Universitas Mitra Indonesia
Corresponding Author

Abstract


Alasan utama tingginya angka kejadian stunting di Indonesia adalah gabungan dari ketidaktahuan ibu tentang pencegahan stunting dan kurangnya kesadaran tentang stunting itu sendiri. Pendidik sebaya adalah seseorang yang melakukan kegiatan edukasi dengan tujuan memengaruhi kelompok sebaya dan membantu mereka memperoleh pengetahuan, sikap, dan perilaku yang diperlukan untuk memahami semua fakta tentang komponen makanan yang kaya nutrisi untuk bayi., tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui dampak edukasi sebaya terhadap kesadaran orang tua balita tentang pemanfaatan daun kelor untuk menurunkan stunting. Penelitian ini menggunakan metode single group pretest and posttest dan bersifat kuantitatif dengan desain penelitian pra-eksperimen. Jumlah responden sebanyak 280 orang dengan jumlah sampel 42 orang yang merupakan ibu balita usia < 2 tahun. Pengambilan sampel dilakukan secara konsekutif. Berdasarkan hasil uji statistik, rata-rata pengetahuan adalah kurang (25 responden atau 59,5%) sebelum mendapatkan peer education, dan sedang (23 responden atau 54,8%) setelah mendapatkan peer education. Hasil analisis bivariat dengan uji McNemar menunjukkan nilai p < 0,05 yaitu 0,000 yang menunjukkan bahwa terdapat pengaruh peer education terhadap pengetahuan orang tua tentang pemanfaatan daun kelor untuk mencegah stunting pada balita. Hal ini terbukti dengan adanya peer education dapat meningkatkan kesadaran orang tua tentang manfaat pemanfaatan daun kelor untuk menurunkan stunting pada anak, sehingga program tersebut dapat terlaksana di masyarakat.


Keywords


Edukasi Sebaya, Pengetahuan, Stunting

References


Amalia. (2018). Hubungan pendidikan orang tua terhadap risiko stunting pada balita: a systematic review. Jurnal Kesehatan Tambusai, 2(2), 61-70.

Anto J. Hadi. (2021). Obesitas dan melek gizi: intervensi peer educator Gizi https://books.google.co.id/books?hl=id&lr=&id=ZV1EEAAAQBAJ&oi=fnd&pg=PA1&dq=Obesitas+Dan+Melek+Gizi.+1st+ed.+andika+PD&ots=wyz2IIEoj1&sig=ZSRy0WLm3KU7z7XTxwqkvpZ0A0E&redir_esc=y#v=onepage&q&f=false

Arikunto, S. (2014). Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktis. Jakarta : Rineka Cipta

Asrari, et,all (2022). Hubungan Jenis Kelamin terhadap Kejadian Stunting. Jurnal MID-Z (Midwivery Zigot) Jurnal Ilmiah Kebidanan, 5(1), 48-53.

Budiman & Riyanto A. (2013). Kapita Selekta Kuisioner Pengetahuan Dan Sikap Dalam Penelitian Kesehatan. Jakarta: Selemba Medika

Dewey, K.G Dan Begum, K. (2011). Long-Term Consequences Of Stunting In Early Life. Blackwell Publishing Ltd Maternal And Child Nutrition. 7(3): 5-18.

Dharma (2021). Statistika Penelitian Menggunakan SPSS. Jakarta: Guepedia.

Eriyahma, A. (2023). Upaya Pemanfaatan Daun Kelor: Pudding Daun Kelor Untuk Mencegah Stunting. ABDI MASSA: Jurnal Pengabdian Nasional (e-ISSN: 2797-0493), 3(02), 45-49.

Fikawati, S., Syafiq, A., & Veratamala, A. (2017). Gizi Anak Dan Remaja. Depok: PT. RajaGrafindo Persada.

Hendarto (2019). Effect of complementary feeding training on posyandu cadres knowledge as stunting prevention on 6–12 months children. In international conference on interprofessional health collaboration and community empowerment (Vol. 5, No. 1, pp. 40-46).

Hendarto, D. (2019) khasiat jitu daun kelor dan sirih merah tumpas penyakit. LAKANA.

Hidayat. (2009). Metode Penelitian Keperawatan dan Tekhnik. Analisis Data. Jakarta: Salemba Medika

Hinonaung, J. S. H., & Manoppo, E. J. (2022). Gambaran Pencegahan Stunting Di Indonesia: Studi Literatur. Jurnal Keperawatan Muhammadiyah, 9(1), 192-197.

Jumiati. (2018). Strategi Komunikasi Kader Posyandu Sebagai Upaya Perubahan Perilaku Keluarga (Ibu) dalam Penurunan Stunting di Desa Ramaya Kecamatan Menes Kabupaten Pandeglang. Bantenese: Jurnal Pengabdian Masyarakat, 5(1), 1-14.

Kemenkes Kesehatan RI. (2016). INFODATIN Pusat Data Dan Informasi Kementrian Kesehatan RI Situasi Balita Pendek. Jakarta Selatan.

Kemenkes RI. (2021). Petunjuk Teknis Penyusunan Dan Pelaksanaan Strategi Komunikasi Perubahan Perilaku Percepatan Pencegahan Stunting.

Kurniawan. (2022).. Prevalence and predictor stunting, wasting and underweight in Timor Leste children under five years: An analysis of DHS data in 2016. Journal of public health in Africa, 13(2).

Masturoh, I ., Dan N Anggita . (2018). Metediologi Penelitian Kesehatan. Kementrian Kesehatan RI. Jakarta.

Murti. (2020). Hubungan berat badan lahir rendah (BBLR) dengan kejadian stunting pada balita usia 2-5 tahun di Desa Umbulrejo Kecamatan Ponjong Kabupaten Gunung Kidul. Jurnal Ilmiah Kesehatan Keperawatan, 16(2), 52-60.

Notoatmodjo. (2020). Metodologi Penelitian Kesehatan. 3rd edn. Jakarta: Rineka. Cipta

Profil Dinas Kesehatan Provinsi Lampung. (2023). Profil Kesehatan Provinsi Lampung. Lampung: Dinkes.

Rahayu A, Rahman F, Marlinae L, Husaini , Meitria, Yulidasari, F, et al. Buku Ajar Gizi 1000 Hari Pertama Kehidupan. Yogyakarta : CV Mine ;2018.

Ramayulis. (2018). Hubungan pengetahuan ibu tentang pemenuhan gizi seimbang dengan perilaku pencegahan stunting pada balita. Jurnal Kebidanan Indonesia, 13(1).

Sopiyudin. (2020). Statistik Untuk Kedokteran Dan Kesehatan Edisi 5. Jakarta: Salemba Medika.

Stefanus Mendes Kiik, (2019). Maternal factors in stunting among vulnerable children

Sugiyono. (2020). Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif dan R&D. Bandung: Alfabeta.

Susilowati dan Kuspriyanto. (2016). Gizi Dalam Daur Kehidupan. Bandung: Refika Aditama


Full Text: PDF

Article Metrics

Abstract View : 44 times
PDF Download : 16 times

DOI: 10.57235/jetish.v4i1.4015

Refbacks

  • There are currently no refbacks.


Copyright (c) 2025 Chindy Wandini, Yuli Lestari, Dewi Yuliana

Creative Commons License
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-NonCommercial 4.0 International License.