Keamanan Nasional dalam Perspektif Ancaman Asimetris dan Implikasi Globalisasi Terhadap Pembangunan Tanggul Laut di Pesisir Pantai Utara
Abstract
Globalisasi membawa dampak signifikan terhadap keamanan nasional, termasuk dalam bentuk ancaman asimetris yang tidak hanya bersifat militer, tetapi juga mencakup aspek lingkungan dan ekonomi. Salah satu tantangan utama yang dihadapi oleh negara-negara pesisir, termasuk Indonesia, adalah peningkatan risiko bencana akibat perubahan iklim yang diperburuk oleh aktivitas globalisasi. Kenaikan permukaan air laut, abrasi pantai, dan intensitas cuaca ekstrem mengancam infrastruktur vital, permukiman penduduk, serta ketahanan ekonomi pesisir. Dalam konteks ini, pembangunan tanggul laut tidak hanya menjadi solusi teknis untuk mitigasi bencana, tetapi juga sebagai bagian dari strategi pertahanan dalam menghadapi ancaman asimetris yang muncul akibat perubahan lingkungan global. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis keterkaitan antara ancaman asimetris akibat globalisasi dengan urgensi pembangunan tanggul laut sebagai strategi keamanan nasional. Metode penelitian yang digunakan adalah pendekatan kualitatif dengan analisis studi kasus terhadap daerah pesisir di Indonesia yang rentan terhadap dampak globalisasi dan perubahan iklim. Hasil penelitian menunjukkan bahwa tanpa infrastruktur perlindungan yang memadai, ancaman dari perubahan iklim dapat berdampak pada stabilitas sosial-ekonomi, migrasi paksa, dan meningkatnya potensi konflik sumber daya. Oleh karena itu, pembangunan tanggul laut harus dipandang sebagai bagian dari kebijakan keamanan nasional yang lebih luas, yang mencakup kesiapsiagaan infrastruktur, adaptasi iklim, serta peningkatan kapasitas masyarakat pesisir. Kesimpulan dari penelitian ini menekankan bahwa keamanan nasional di era globalisasi memerlukan pendekatan yang lebih holistik, mencakup aspek lingkungan, ekonomi, dan sosial. Saran yang diajukan adalah integrasi strategi pertahanan lingkungan dalam kebijakan keamanan nasional serta peningkatan koordinasi antara pemerintah, sektor swasta, dan masyarakat dalam membangun infrastruktur adaptif terhadap ancaman asimetris.
Keywords
Full Text:
PDFReferences
Biruni, E. S. M., & Kurniawati, W. (2021). Tata kelola kolaboratif dalam pengelolaan wilayah pesisir DKI Jakarta. Jurnal Pendidikan Tambusai, 6(2), 14642-14649.
Biruni, E. S. M., & Kurniawati, W. (2021). Tingkat kesiapan masyarakat Kecamatan Sayung terhadap rencana pengintegrasian pembangunan tanggul laut dengan jalan tol Semarang-Demak. Jurnal Teknik PWK (Perencanaan Wilayah Dan Kota), 10(2), 117–126.
Buzan, B., Wæver, O., & De Wilde, J. (1998). Security: A new framework for analysis. Lynne Rienner Publishers.
Clunan, A. L., & Trinkunas, H. A. (2010). Ungoverned spaces: Alternatives to state authority in an era of softened sovereignty. Stanford University Press.
Creswell, J. W. (2014). Research design: Qualitative, quantitative, and mixed methods approaches (4th ed.). SAGE publications.
Hidayat, R., Setiawan, B. I., & Suradi, S. (2021). Dampak perubahan iklim terhadap keamanan nasional: Studi kasus wilayah pesisir Indonesia. Jurnal Keamanan Nasional, 8(1), 45-60.
Ihsani El-Fath, D. D., Atmodjo, W., Helmi, M., Widada, S., & Rochaddi, B. (2022). Analisis spasial area genangan banjir rob setelah pembangunan tanggul di Kabupaten Pekalongan, Jawa Tengah. Indonesian Journal of Oceanography (IJOCE), 4(1), 96-110.
Linton, J., & Budds, J. (2014). The hydrosocial cycle: Defining and mobilizing a relational–dialectical approach to water. Geoforum, 57, 170-180.
Meehan, K. M. (2014). Tool-power: Water infrastructure as wellsprings of state power. Geoforum, 57, 215-224.
Mugiraharjo, A. M., & Yola, L. (2022). Tata kelola kolaboratif dalam pengelolaan wilayah pesisir DKI Jakarta. Jurnal Pendidikan Tambusai, 6(2), 14642-14649.
Octavianti, T., & Charles, K. (2018). Disaster capitalism? Examining the politicisation of land subsidence crisis in pushing Jakarta’s seawall megaproject. Water Alternatives, 11(2), 394-420.
Octavianti, T., & Charles, K. (2019). De- and re-politicisation of water security as examined through the lens of the hydrosocial cycle: The case of Jakartaʼs sea wall plan. Water Alternatives, 12(3), 1017-1037.
Pelling, M., & Blackburn, S. (2013). Megacities and the coast: Risk, resilience and transformation. Routledge.
Sugiyono. (2017). Metode penelitian kuantitatif, kualitatif, dan R&D. Alfabeta.
Swyngedouw, E. (2009). The political economy and political ecology of hydro-social cycle. Journal of Contemporary Water Research & Education, 142(1), 56-60.
Syafitri, A. W., & Rochani, A. (2021). Analisis penyebab banjir rob di kawasan pesisir: Studi kasus Jakarta Utara, Semarang Timur, Kabupaten Brebes, Pekalongan. Jurnal Kajian Ruang, 1(1), 16-18.
Yin, R. K. (2018). Case study research and applications: Design and methods (6th ed.). SAGE publications.
DOI: https://doi.org/10.57235/aurelia.v4i2.5472
Refbacks
- There are currently no refbacks.
Copyright (c) 2025 Muhammad Ramdhan Ulayo, Mitro Prihartoro, Rudy Sutanto

This work is licensed under a Creative Commons Attribution-NonCommercial 4.0 International License.

This work is licensed under a Creative Commons Attribution-NonCommercial 4.0 International License.