Strategi Pengembangan Destinasi Wisata Kuliner Tradisional Batak Untuk Meningkatkan Daya Tarik Wisata

(1) Medan Tourism Polytechnic
(2) Medan Tourism Polytechnic
(3) Medan Tourism Polytechnic

Abstract
Wisata kuliner menawarkan daya tarik wisata yang menarik tersendiri dimana wisata kuliner merupakan strategi yang baik dalam pengenmbangan pariwisata. Kuliner tradisional merupakan salah satu daya tarik wisata yang memiliki potensi besar dalam mendukung perkembangan sektor pariwisata. Makanan khas Batak, dengan keunikan rasa dan kearifan lokal yang terkandung di dalamnya, memiliki peluang untuk menjadi salah satu unggulan destinasi wisata di kawasan Sumatera Utara. Beberapa contoh dari kuliner khas Batak adalah Ikan arsik, Saksang, Natinombur, dan lainnya. Terdapat pula minuman khas Batak yang khas dari daerah ini sendiri yaitu Tuak. Penelitian ini bertujuan untuk merumuskan strategi pengembangan Destinasi Wisata Kuliner Tradisional Batak guna meningkatkan daya tarik wisata. Dengan pendekatan Kualitatif dan analisis SWOT, penelitian ini mengeksplorasi potensi, tantangan serta langkah - langkah strategis yang dapat diimplementasikan oleh berbagai pemangku kepentingan, termasuk pemerintah daerah, pelaku usaha, dan masyarakat setempat. Hasil dan penelitian ini menunjukkan bahwa pengembangan destinasi kuliner tradisional Batak dapat dilakukan melalui peningkatan kualitas produk kuliner, promosi berbasis digital, kolaborasi lintas sektor, serta pelestarian budaya lokal. Pengembangan Destinasi Wisata Kuliner ini diharapkan mampu memperkuat identitas budaya, menarik lebih banyak wisatawan, serta memberikan dampak ekonomi yang positif bagi masyarakat setempat.
Keywords
References
Cristy, S. N., Chunliu, L., & Mulyadi. (2024). Makanan Tradisional Batak Toba: Kajian Metabahasa Semantik Alami. Literasi: Jurnal Ilmiah Pendidikan Bahasa, Sastra Indonesia Dan Daerah, 14(1), 411–425. https://journal.unpas.ac.id/index.php/literasi/article/view/11391
Fitriani, B. M., Ardiansyah, D., Reynaldo, K., Febrianus, R., & Stefhanie. (2017). Ombus-Ombus: Traditional Food From Batak. Quest Journals Journal of Research in Humanities and Social Science,5(10),2321–9467.https://www.academia.edu/download/55288145/D5101721.pdf
Fitrisia, D., Sibarani, R., Mulyadi, Untung Ritonga, M., & Suhairi, L. (2020). The Naming of Acehnese Traditional Culinary. Humanities & Social Sciences Reviews,8(2),815–823.https://doi.org/10.18510/hssr.2020.8290
Manik, M. (2020).Karakterisasi Kimia dan Mikrobiologis Serta Pengujian Potensi Probiotik dari Dengke Naniura Sebagai Makanan Tradisional Hasil Fermentasi Ikan Mas (Cyprinus carpio) Asal Kawasan Danau Toba. Universitas Sumatera Utara.
Munthe, I. Y., Azmi, C., Studi, P., Pariwisata, S., Medan, U. I., & Medan, K. (2023). Ikan mas arsik sebagai makanan upacara adat khas Batak Toba Sumatra Utara. JIPSI (Jurnal Ilmiah Pariwisata Imelda), 1(2), 9–15.
Nugraha, S., & Sumardi, S. (2019). Destinasi Wisata Kuliner Berbasis Makanan Tradisional di Kabupaten Toba Samosir. Jurnal Akademi Pariwisata Medan, 7(2), 33–46. https://doi.org/10.36983/japm.v7i2.51
Trianto. (2017). Bab II kajian teori. BAB 2 Kajian Teori, 1, 16–72.
Zaitun. (2023). Analisis Minat Wisata Terhadap Prouk Ikan Arsik Presto di Desa Wisata Kuta Jungak Kabupaten Pakpak Bharat. Jurnal Darma Agung, 31(4),907–919.https://doi.org/10.46930/ojsuda.v31i4.35 61
Article Metrics
Abstract View

DOI: 10.57235/jcrd.v2i1.4845
Refbacks
- There are currently no refbacks.
Copyright (c) 2025 Alvienta Ardhana, Lidia Martogi L Toruan

This work is licensed under a Creative Commons Attribution-NonCommercial 4.0 International License.