Kehidupan Sosial Setelah Perpindahan Kesultanan Deli

(1) Universitas Negeri Medan
(2) Universitas Negeri Medan
(3) Universitas Negeri Medan
(4) Universitas Negeri Medan
(5) Universitas Negeri Medan
(6) Universitas Negeri Medan

Abstract
Perpindahan pusat pemerintahan Kesultanan Deli dari Labuhan Deli ke Kota Medan pada masa Sultan Makmun Al-Rasyid Perkasa Alamsyah merupakan peristiwa strategis yang didorong oleh faktor geografis, ekonomi, dan politik, serta membawa dampak besar terhadap kehidupan sosial masyarakat setempat. Penelitian ini bertujuan mengkaji perubahan sosial yang terjadi pada masyarakat setelah perpindahan kesultanan deli. Metode yang digunakan adalah kualitatif dengan pendekatan studi pustaka, mengumpulkan dan menganalisis sumber-sumber primer dan sekunder terkait sejarah dan dinamika sosial Kesultanan Deli. Hasil penelitian menunjukkan bahwa perpindahan ini mengubah masyarakat Deli dari yang semula tradisional, agraris, dan homogen menjadi masyarakat perkotaan yang heterogen, dinamis, dan terbuka terhadap perubahan, didukung oleh pembangunan infrastruktur, masuknya berbagai etnis, serta berkembangnya aktivitas ekonomi dan keagamaan; namun, perubahan ini juga menghadirkan tantangan dalam mempertahankan identitas budaya Melayu di tengah arus modernisasi dan kolonialisme, serta menandai pergeseran peran kesultanan pasca-Revolusi Sosial 1946. Kesimpulannya, perpindahan pusat pemerintahan ke Medan menjadi titik awal transformasi besar dalam kehidupan sosial, budaya, ekonomi, dan politik masyarakat Deli menuju masyarakat modern yang kompleks.
Keywords
References
Adlini, M. N., dkk. (2022). Metode Penelitian Kualitatif Studi Pustaka. Jurnal Pendidikan, 6(1), 974-980.
Avionita, L. (2019). Perubahan Sosial Di Kesultanan Deli Tahun 1888-1946 M. Skripsi. Universitas Islam Negeri Sunan Kalijaga.
Colombijn, F., dkk., (eds.) (2005). Kota Lama, Kota Baru: Sejarah Kota-Kota di Indonesia Sebelum dan Setelah Kemerdekaan. Yogyakarta: Ombak.
Dafrina, A., Fidyati, F., Fitri, R., & Lisa, N. P. (2020). Identifikasi Fasade Bangunan Peninggalan pada Rumah Tinggal di Kecamatan Banda Sakti Kota Lhokseumawe. Jurnal Serambi Engineering, 5(3).
Damanik, E. L. (2016). Kisah dari Deli: Historisitas, Pluralitas dan Modernitas Kota Medan Tahun 1870-1942. Medan: Simetri Publisher.
Damanik, E. L. (2017). Kisah dari Deli: Masalah Sosial dan Pembangunan di Kota Medan, Jilid II. Medan: SimetriInstitute.
Damsar & Indarayani. (2017). Pengantar Sosiologi Perkotaan. Jakarta: Kencana.
Ichsan, M. A. (2020). Modernisasi Orang Melayu di Kota Medan 1891-1946. Jasmerah: Journal of Education and Historical Studies, 2(1), 38-51.
Jufrida & Soedewo. (2022). Latar Belakang Perpindahan Pusat Kesultanan Deli dari Pekan Labuhan ke Kota Medan. Garuda Kemdikbud.
Larasati, W. L. (2020). Pengamatan Orientalisme pada Arsitektur Istana Maimun dan Masjid Raya Medan. Vitruvian: Jurnal Arsitektur Bangunan Dan Lingkungan, 10(1), 79.
Nasution, A. H & Bayu S. (2017). Labuhan Deli Sebagai Pusat Pemerintahan Kesultanan Deli Abad XVIII. Historis, 1(2), 07-14.
Veronica & Siregar. (2018). Gaya Arsitektur Rumah Istri Sultan Amaluddin Tengku Khalijah. Jayapanguspress.
Yushar. (2019). Pemukiman Elite Kesultanan Deli. Puteri Hijau, 4(1), 84-99.
Wikipedia bahasa Indonesia. (2025). Revolusi Sosial Sumatera Timur.
Zuhdi, H & Yusra D. S. (2024). Gaya Arsitektur Rumah Istri Sultan Amaluddin Tengku Khalijah di Kota Maksum. Ganaya : Jurnal Ilmu Sosial dan Humaniora, 7(4), 185- 199.
Article Metrics
Abstract View

DOI: 10.57235/jerumi.v3i1.6500
Refbacks
- There are currently no refbacks.
Copyright (c) 2025 Anni L Lumban Gaol, Bonar Sihombing, Cristy Rajagukguk, Elsa Sophia Simanjuntak, Katrin Suryani Rajagukguk, Pristi Suhendro Likitoyo

This work is licensed under a Creative Commons Attribution-NonCommercial 4.0 International License.